Sepintas memang tulisan tersebut agak menyinggung kita. Tapi apa salahnya jika kebenaran itu harus disampaikan.
“Sampaikanlah kebenaran itu walaupun pahit karena setiap kebenaran akan berbuah kebahagiaan”
Apakah pembuktian cinta itu hanya dengan mengungkapkan rasa cinta saja
? pada saat ini pengungkapan cinta mungkin terkenal dengan istilah
“NEMBAK” yaitu si pria menyatakan cintanya kepada si perempuan ataupun
sebaliknya dan menanyakan apakah dia bersedia untuk jadi pacarnya.
Sedikit kita renungkan benarkah hal ini, dan apakah halal perbuatan
tersebut ?
...
Tanda tanya besar tersebut harus kita renungkan sebagai pemuda apakah hal itu dibenarkan dalam Islam.
Islam itu sangat indah karena di dalamnya pun terdapat tata cara
bergaul sesama lawan jenis. Dan ada media tersendiri untuk mencurahkan
hasrat kita yaitu MENIKAH. Bukan dengan hubungan-hubungan lain yang
tidak jelas statusnya.
Apakah rela kita bercengkrama dengan orang
lain yang bukan siapa-siapa kita, belum tentu ia akan menjadi suami
atau istri kita nanti.
JAGALAH HATI
Ingat kisah
Fatimah ra, putri Rasulullah saw? Setelah menikah dengan Ali bin Abi
Thalib ra, Fatimah mengaku pernah menyukai seorang laki-laki. Ketika
ditanya Ali, siapa laki-laki itu, Fatimah menjawab lelaki itu
sebenarnya Ali sendiri.
Bisa ditarik kesimpulan, sebenarnya
sudah ada bibit cinta pada diri Fatimah terhadap Ali, tapi toh beliau
nggak lantas jadi kasmaran dan mengekspresikan cintanya dengan
suka-suka gue. Beliau simpan rasa itu, menatanya dengan rapi dan
mengekspresikan saat memang sudah halal untuk diekspresikan, yaitu saat
telah menikah.
Hmm udah jauh banget ya? Nggak juga kok, karena
itulah kendalinya. Kalau belum siap menikah? Ya, jangan main api. Lebih
baik ‘main air’ saja biar sejuk. Gimana ‘main air’-nya?
Jaga pergaulan. Bukan berarti ngggak boleh gaul sama cowok, tapi jaga pandangan (bukan berarti nunduk terus).
Kalau menyukai lawan jenis, cukup sampai tahap simpati. Jaga hati.
Kalau nggak tahan, jauhi diri dari orang yang kita sukai. Banyak-banyak
puasa.
Banyak ikut kegiatan buat mengalihkan diri. Kurangi
interaksi yang kurang jelas dengan lawan jenis. Tapi harap ingat, di
setiap tempat kita pasti selalu bertemu dengan lawan jenis. Jadi solusi
utamanya adalah menjaga hati.
Banyakin teman (yang sejenis)
dan cobalah untuk terbuka dengan teman itu. Jadi kamu nggak merasa
kesepian. Cuma tipu daya syaiton jika kamu ngerasa lebih nyaman punya
teman lawan jenis.
Masih nggak kuat dan tetap ingin pacaran? Ya
silakan saja. Tapi tanggung resikonya (kamu-kan sudah baligh). Harap
diketahui, API NERAKA ITU PANAS, MESKI DI MUSIM HUJAN. DOSA BESAR ITU
AWALNYA DARI KUMPULAN DOSA KECIL.
Tanda tanya besar tersebut harus kita renungkan sebagai pemuda apakah hal itu dibenarkan dalam Islam.
Islam itu sangat indah karena di dalamnya pun terdapat tata cara bergaul sesama lawan jenis. Dan ada media tersendiri untuk mencurahkan hasrat kita yaitu MENIKAH. Bukan dengan hubungan-hubungan lain yang tidak jelas statusnya.
Apakah rela kita bercengkrama dengan orang lain yang bukan siapa-siapa kita, belum tentu ia akan menjadi suami atau istri kita nanti.
JAGALAH HATI
Ingat kisah Fatimah ra, putri Rasulullah saw? Setelah menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra, Fatimah mengaku pernah menyukai seorang laki-laki. Ketika ditanya Ali, siapa laki-laki itu, Fatimah menjawab lelaki itu sebenarnya Ali sendiri.
Bisa ditarik kesimpulan, sebenarnya sudah ada bibit cinta pada diri Fatimah terhadap Ali, tapi toh beliau nggak lantas jadi kasmaran dan mengekspresikan cintanya dengan suka-suka gue. Beliau simpan rasa itu, menatanya dengan rapi dan mengekspresikan saat memang sudah halal untuk diekspresikan, yaitu saat telah menikah.
Hmm udah jauh banget ya? Nggak juga kok, karena itulah kendalinya. Kalau belum siap menikah? Ya, jangan main api. Lebih baik ‘main air’ saja biar sejuk. Gimana ‘main air’-nya?
Jaga pergaulan. Bukan berarti ngggak boleh gaul sama cowok, tapi jaga pandangan (bukan berarti nunduk terus).
Kalau menyukai lawan jenis, cukup sampai tahap simpati. Jaga hati. Kalau nggak tahan, jauhi diri dari orang yang kita sukai. Banyak-banyak puasa.
Banyak ikut kegiatan buat mengalihkan diri. Kurangi interaksi yang kurang jelas dengan lawan jenis. Tapi harap ingat, di setiap tempat kita pasti selalu bertemu dengan lawan jenis. Jadi solusi utamanya adalah menjaga hati.
Banyakin teman (yang sejenis) dan cobalah untuk terbuka dengan teman itu. Jadi kamu nggak merasa kesepian. Cuma tipu daya syaiton jika kamu ngerasa lebih nyaman punya teman lawan jenis.
Masih nggak kuat dan tetap ingin pacaran? Ya silakan saja. Tapi tanggung resikonya (kamu-kan sudah baligh). Harap diketahui, API NERAKA ITU PANAS, MESKI DI MUSIM HUJAN. DOSA BESAR ITU AWALNYA DARI KUMPULAN DOSA KECIL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar