dEwie's bl0g

...^wElc0me t0 dEwie's bl0g...^

dEwie's bl0g

...^wElc0me t0 dEwie's bl0g...^

Mengenai Saya

Foto saya
padang, sumatra barat, Indonesia
saia seorang mahasiswi di sebuah universitas swasta di kota padang yaitu universitas muhammadiyah sumatra barat (UMSB) dengan jurusan ilmu kehutanan pada tahun 2010. saia adalah seorang anak tunggal di dalm keluarga yang sederhana laaahh.. motto hidup saia "jangan pernah menyerah terlalu cepat akan suatu hal, sllu lah berusaha, dan jangan lupa sllu berdo'a, karna harapan dan mukjizat dari-NYA akan selalu ada"
semua konten yang ada di blog ini dapat di copas dengan gratis . asalkan mencantumkan URL blog ini ..
terima kasih telah mengunjungi blog saya ..
salam nirmala

Rabu, 15 Februari 2012

laporan praktikum di rimbo panti . pasaman timur , sumatera barat


BAB I
PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG.
Dendrology adalah ilmu yang mempelajari cara mengenal pohon.  Pohon secara morfologi didefenisikan sebagai tumbuhan berkayu yang mempunyai diameter batang lebih dari 10 cm dan mempunyai tinggi (normal) lebih dari 5 m.  Sedangkan dalam ilmu kehutanan yang berkaitan dengan produksi, pohon didefenisikan sebagai tumbuhan berkayu yang secara alami dapat tumbuh mencapai garis tengah 35 cm atau lebih dengan batang bebas cabang sekurang-kurangnya 2 m atau dapat mencapai tinggi tajuk (kanapi) 20 m atau lebih.
Mengenal jenis pohon di hutan bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah, banyak istilah yang sulit dipahami dan sering terjadi salah pemahaman terhadap istilah yang digunakan. Untuk dapat mengenali jenis-jenis pohon dibutuhkan latihan secara terus menerus dengan menggunakan materi penunjang yang ada. Salah satu upaya untuk membantu mengenal jenis pohon adalah dengan mengenal karakter-karakter yang dimiliki pohon tersebut dan mengelompokkannya. Sebab pada dasarnya setiap jenis pohon mempunyai kharakter yang berbeda dari jenis pohon lainnya.
Materi yang bisa dimanfaatkan dalam upaya mengenal jenis pohon diantaranya adalah koleksi spesemen di Herbarium dan Arboretum. Herbarium merupakan koleksi tumbuhan yang telah diawetkan, dikeringkan, atau diberi perlakuan sedemikian rupa, dimounting dan telah dilengkapi dengan label herbarium. Sedangkan Arboretum merupakan koleksi tumbuhan hidup, baik yang ditanam atau tumbuh secara alami di dalam hutan. Arboretum merupakan sarana yang paling berharga untuk keperluan latihan mengenal keanekaragaman kharakter atau sifat morfologi yang dimiliki suatu jenis pohon. Sifat-sifat tersebut meliputi sifat perawakan, batang, tajuk, daun, bunga, buah, dan biji atau sifat lainnya yang mudah untuk diamati.
Untuk meningkatkan pengetahuan, ilmu serta keterampilan, mahasiswa kehutanan Universitas Muhamadiah Sumatera Barat perlu melakukan praktek didalam mengenal jenis pohon, baik itu  sifat perawakan, batang, tajuk, daun, bunga, buah, dan biji ataupun sifat lainnya yang mudah untuk diamati. Pada kesempatan kali ini dilakukan praktek pada Taman Wisata Alam Rimbo Panti, mengingat Taman Wisata Alam Rimbo Panti memiliki berbagai macam keanekaragaman jenis tumbuhan.





B.     TUJUAN
Tujuan dari praktikum Denrologi ini adalah untuk melatih pengetahuan, keterampilan serta ilmu dari mahasiswa didalam mengenali berbagai macam jenis pohon baik itu berdaraskan sifat sifat perawakan, batang, tajuk, daun, bunga, buah, dan biji atau sifat lainnya yang mudah untuk diamati. Selain dari itu juga untuk mengetahui koleksi jenis tumbuhan yang berhabitus pohon yang terdapat pada Taman Wisata Alam Rimbo Panti.

































BAB II
METODOLOGI


§   WAKTU DAN TEMPAT
Waktu dan pelaksanaan kegiatan praktek lapangan dendrologi adalah pada :
Hari/tanggal : Sabtu/ 05 maret 2011.
Tempat : Cagar Alam Rimbo Panti. Yang bertempat di kabupaten pasaman barat.

§   ALAT DAN BAHAN
Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam praktek lapangan dendrologi adalah :
Ø  Spritus                                                                       2 liter
Ø  Plastik seukuran karung                                            2 buah
Ø  Karung plastik                                                           2 buah
Ø  Tali rafia                                                                    1 gulung
Ø  Karet gelang                                                              ½ ons
Ø  Kertas koran                                                              secukupnya
Ø  Plastik ukuran 5kg                                                    ½ ons
Ø  Kertas label                                                               27 buah

§  CARA KERJA
Cara kerja dalam pengambilan sampel tumbuhan yaitu dengan cara :
a.       Memilih pohon yang sedang berbuah atau sedang berbunga. Yang bertujuan untuk mengetahui
b.      Mengambil ranting berdaun 3 rangkap, organ generatif dari pohon (bunga/buah).
c.       Menakik/mengambil kulit pohon  ±10 cm
d.      Ranting berdaun, organ generatif (bunga/buah) di ikat menjadi satu. Kemudian beri kertas label yg tlah bertuliskan nama ????? dan ?????
e.       Masukkan kulit batang, organ generatif dan daun kedalam plastik seukuran 5kg. Dan letakkan di dalam karung plastik untuk mempermudah membawanya.
f.       Ambil dokumentasi gambar dari bagian-bagian yang telah di kumpulkan tadi untuk melengkapi pembuatan laporan.
g.      Bagian-bagian tadi dibagi menjadi 3 bagian. Dan letakkan di atas 3 helai koran. yang masing masing helai koran berisi masing-masing 1 tangkai daun dengan organ generatif, dan di helaian lain letakkan kulit pohon.
h.      Tata dengan rapi diatas koran. Sehingga apabila tlah kering nanti tumbuhan tersebut indah dan rapi dilihat. Dan salah satu bgian daun harus di hadap terbalik, bagian bawah daun di hadapkan keatas.
i.        Kemudian, tutup rapat tumbuhan tersebut, dengan melipat keseluruhan koran. Sehingga tidak ada bagian tumbuhan yang masih belum terbalut koran. Dan ikat dengan tali rafia.
j.        Masukkan balutan koran tersebut kedalam plastik seukuran karung, siram dengan spritus sehingga seluruh bagiannya terkena.
k.      Ikat bagian atas plastik dengan tali. Dan masukkan kedalam karung plastik. Tutup bagian atas karung dengan tali.

§  KONDISI UMUM KAWASAN

A.      FISIK KAWASAN

1.      Status Hukum

Penunjukan Kawasan Cagar Alam Rimbo Panti (register 75) seluas 3.120 ha berdasarkan Gubernur Hindia Belanda) No. 34 Staablat 420 tanggal 8 Juni 1932, selanjutnya berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian No.284/Kpts/Um/6/1979 tanggal 1 Juni 1979, sebagian areal kawasan ini dijadikan kawasan taman wisata alam seluas 570 ha. Jadi sejak tahun 1979 kawasan Cagar Alam Rimbo Panti menjadi seluas 2.550 ha.
Pada tahun 1992/1993 telah dilakukan pemancangan batas Cagar alam Rimbo Panti sepanjang 36 km yang terdiri dari batas luar sepanjang 21,6 km dan batas fungsi hutan lindung sepanjang 14,4 km dan batas fungsi dengan taman wisata 11,2 km.

2.               Letak dan Batas

Secara administrasi pemerintah Cagar Alam Rimbo Panti terletak di Propinsi Sumatera Barat yang wilayahnya melintasi 3 (tiga) daerah kabupaten (Gambar 1) yaitu Kabupaten Solok, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten Dharmasraya.
PETA ADMINISTRATIF RIMBO PANTI
Gambar 1 Peta administratif Cagar Alam Rimbo Panti.


Berdasarkan koordinat bumi, Cagar alam Rimbo Panti terletak antara 000 18’45” LU- 00022’30” LU dan 100000’00” BT dan 100007’30’’ BT . Menurut administrasi pengelolaan kawasan termasuk kedalam wilayah kerja Seksi KSDA Wilayah I Pasaman. Menurut administrasi pemerintahan terletak di wilayah Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman, dengan batas-batas sebagai berikut. Mengamati peta administratifnya, kawasan ini berbatasan dengan daerah sebagai berikut:
Sebelah barat             : berbatasan dengan Nagari Simpang Tiga Cubadak dan Hutan Lindung.
Sebelah timur            : berbatasan dengan Nagari Lundar dan Hutan Lindung.
Sebelah utara             : berbatasan dengan Nagari Panti.
Sebelah selatan          : berbatasan dengan Nagari Petok.


3.      Topografi

Cagar Alam Rimbo Panti yang terletak pada ketinggian antara 200- 900 m dpl dengan kelerengan yang bervariasi mulai dari landai sampai kelerengan lebih dari 600, dengan konfigurasi datar, berbukit dan berawa-rawa.
                             
4.      Geologi dan Tanah

Berdasarkan peta geologi skala 1 : 250.000 Rimbo Panti termasuk kedalam daerah pantai Barat Bukit Barisan yang berada pada cekungan Lubuk Sikaping yang tersusun oleh batu kapur dan granit dimana sekitarnya terdapat bukit-bukit, seperti Bukit Taruko, Bukit Sahutan, Bukit Air Abu, Bukit Gadang dan Bukit Sontang. Cagar Alam Rimbo Panti stratifikasinya tersusun dari beberapa jenis satuan batuan, yaitu : Satuan Batuan Metamorf, Satuan Batuan Kristalin, dan satuan Garadiorit/ Granit.
Jenis tanah terdiri dari, allufial, andosol, dan Komplek Podsolik Merah Kering, Litosol yang berasal dari bahan induk beku, endapan dan metamorf. Tekstur tanah berkisar antara lempung berpasir dengan PH tanah berkisar antara 5,9-7,8 (asam-netral).

5.      Iklim

Berdasarkan klasifikasi iklim Scmidt-Ferguson dan data curah hujan di Kabupaten Pasaman Cagar Alam Rimbo Panti tergolong Tipe A, dengan curah hujan perhari rata-rata 27,4 mm, kelembaban 52 % sampai 89 % dan temperatur menurut celsius berkisar antara 19° C sampai 32° C.


6.      Hidrologi

Di dalam dan sekitar Cagar Alam Rimbo Panti terdapat beberapa buah sungai, yaitu Batang Sumpur, Batang air Langkup, Hulu Air Sintuak, Sungai Beremas Besar, Sungai Beremas Kecil, Batang Situak dan Batang Pasar Petok. Batang Sumpur merupakan sungai terbesar yang melalui cagar alam dengan debit 6,42 m3/dt  dan Batang Air Langkup yang lebarnya 3,8 meter dan debitnya sebesar 1,24 m3/dt berhulu kawasan Cagar Alam Rimbo Panti. Sungai Beremas Besar juga melalui kawasan cagar alam dengan lebar 1,1 meter dan debit sebesar 0,12 m3/dt dan Batang Sintuak merupakan muara dari Sungai Beremas Besar dan Kecil serta anak sungai lainnya mengalir di belakang Pasar Panti dengan lebar 3,7 meter dan debit 1,62 m3/dt. Sungai yang juga berhulu ke cagar alam ini adalah Batang Pasar Petok yang lebarnya 4 meter dan debitnya sebesar 1,05 m3/dt. Sumber air berupa kolam renang yang berukuran 3-3,5 m merupakan daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, dimana sumber air panas tersebut mempunyai sifat fisiko kimia antara lain bersuhu air 720 C, pH 8, O2 terlarut 1,0 ppm, CO2 bebas 0,88 ppm, airnya keruh dan tidak terdapat batu-batuan.

DSC00680


Gambar 2: Sungai di Cagar Alam Rimbo Panti.

7.      Aksessibilitas

Cagar Alam Rimbo Panti terbelah oleh ruas jalan negara yang menghubungkan Propinsi Sumatera Barat dan Propinsi Sumatera Utara, sehingga dapat dengan mudah ditempuh dengan sarana jalan beraspal. Di dalam kawasan Cagar Alam Rimbo Panti terdapat tiga (3) segmen jalan patroli berupa jalan tanah dengan lebar 1,5 meter dan panjang masing-masing 2 km. Kawasan Cagar Alam Rimbo Panti ini terletak + 115 km dari pusat propinsi dan sekitar 55 km dari pusat kabupaten. Kawasan ini dikelola sehari hari oleh Seksi KSDA Wilayah I Pasaman di Lubuk Sikaping (55 km dari kawasan), sedangkan dari kantor resort Pasaman berjarak 80 km, dari pos jaga 15 km.






































BAB III
HASIL PENGAMATAN



§  JENIS-JENIS FAMILY
Jenis-jenis family yang telah kami kumpulkan, tlah di terapkan ke dalam bentuk tabel sebagai berikut :
TABEL JENIS TUMBUHAN BERHABITUS POHON DI CAGAR ALAM RIMBO PANTI
NO
FAMILY
GENUS
SPESIES
NAMA LOKAL
1
Annonaceae
polyalthia
Polyalthia sp
Tapih, Tepih
2
Euphorbiaceae
Bischofia
Bischofia javanica
bintungan
3
Sterculiaceae
Sterculia
sterculia sp
???
4
Lechytidaceae
???
???
???
5
Anacardiaceae
Mangifera
Mangifera indica
kuini
6
Sterculiaceae
Sterculia
sterculia sp
???
7
Moraceae
Ficus
Ficus variegata
Aro, Gondang putih
8
Lauraceae
Cryptocarya
Cryptocarya sp
Medang
9
Euphorbiaceae
Baccaurea
Bacaurea sp
???

§  KETERANGAN
a.         Tapih (Polyalthia sp)
v  AKAR
ü  Sistim perakaran          : akar tunggang
ü  Modifikasi akar           : tidak ada
v  BATANG
ü  Bentuk batang             :selindris/bulat
ü  Arah tumbuh batang    : tegak
ü  Percabangan                : monopodial
ü  Permukaan batang       : licin berlendir
ü  Getah/warna                : tidak ada
v  DAUN
ü  Kelengkapan daun       : daun tidak lengkap
ü  Struktur daun              : daun tunggal
ü  Kedudukan pd batang : berselang seling
ü  Bentuk pertulangan     : menyirip
ü  Bentuk ujung               : acute
ü  Bentuk pangkal           : membulat
ü  Bentuk pinggir             : entire
ü  Ukuran pelepah           : --
ü  Ukuran tangkai daun   : ± 1 cm
ü  Panjang lembaran
Daun                            : ± 23 cm
ü  Lebar lembaran daun   : ± 9 cm
ü  Bentuk umum
Lembaran                     : elips
ü  Permukaan daun          : licin
v  BUAH
ü  Warna saat muda         : hijau
ü  Warna saat matang      : hijau kekuningan
ü  Berdasarkan asal usul  : buah sejati
ü  Jumlah biji                   : banyak
ü  Saat matang                 : tidak pecah
ü  Daging buah                : ada
ü  Tipe plasenta                : parietal
ü  Tipe buah                     : buah buni
ü  Ciri spesifik                 : memiliki penampang tangensial parenchyma
b.      Bintungan (Bischofia javanica)
v  AKAR
ü  Sistim perakaran          : tunggang
ü  Modifikasi akar           : tidak ada
v  BATANG
ü  Bentuk batang             : bulat
ü  Arah tumbuh batang    : tegak
ü  Percabangan                : sympodial
ü  Permukaan batang       : bersisik mengelupas
ü  Getah/warna                : ada/merah
v  DAUN
ü  Kelengkapan daun       : tidak lengkap
ü  Struktur daun              : daun majemuk
ü  Kedudukan pd batang : berseling
ü  Bentuk pertulangan     : menyirip
ü  Bentuk ujung               : meruncing
ü  Bentuk pangkal           : tumpul
ü  Bentuk pinggir             : bergerigi
ü  Ukuran pelepah           : --
ü  Panjang lembaran
Daun                            : 9 cm
ü  Lebar lembaran daun   : 13 cm
ü  Bentuk umum
Lembaran                     : oblong
ü  Permukaan daun          : licin
v  DAUN MAJEMUK
ü  panjang petiolus           : 14 cm
ü  panjang rachis              : 3.8 cm
ü  jumlah anak daun        : 3
ü  rachis                           :bercabang
ü  tipe daun majemuk      : beranak daun 3 (trifoliolatus)
ü  bentuk umum
lembaran                      : oblong
ü  bentuk pertulangan      : menyirip
ü  betuk ujung                  : meruncing
ü  bentuk pangkal                        : tumpul
ü  bentuk pinggir             :bergerigi
ü  permukaan                   : licin
ü  ukuran tangkai             : 1 cm
ü  panjang lembaran         : 9 cm
ü  lebar lembaran             : 13 cm
v  BUAH
ü  Warna saat muda         : hijau
ü  Warna saat matang      : coklat kehitaman
ü  Berdasarkan asal usul  : sejati
ü  Jumlah biji                   : satu
ü  Saat matang                 : tidak pecah
ü  Daging buah                : ada
ü  Tipe plasenta                : aksilar
ü  Tipe buah                     : buah tunggal berdaging

c.       Sterculiaceae (Sterculia sp)
v  AKAR
ü  Sistim perakaran          : tunggang
ü  Modifikasi akar           : tidak ada
v  BATANG
ü  Bentuk batang             : bulat
ü  Arah tumbuh batang    : tegak
ü  Percabangan                : monopodial
ü  Permukaan batang       : berlentisel
ü  Getah/warna                : ada/bening
v  DAUN
ü  Kelengkapan daun       : tidak lengkap
ü  Struktur daun              : tunggal
ü  Kedudukan pd batang : selang seling
ü  Bentuk pertulangan     : menyirip
ü  Bentuk ujung               : runing
ü  Bentuk pangkal           : tumpul
ü  Bentuk pinggir             : rata
ü  Ukuran pelepah           : 15 cm
ü  Ukuran tangkai daun   : 7 cm
ü  Panjang lembaran
Daun                            : 18 cm
ü  Lebar lembaran daun   : 11 cm
ü  Bentuk umum
Lembaran                     : oblong
ü  Permukaan daun          : licin
v  BUAH
ü  Warna saat muda         : hijau
ü  Warna saat matang      : kemerahan
ü  Berdasarkan asal usul  : sejati
ü  Jumlah biji                   : banyak
ü  Saat matang                 : pecah
ü  Daging buah                : tidak ada
ü  Tipe plasenta                : parietal
ü  Tipe buah                     : sejati
ü  Bgian bunga yang
Persistem                     : tangkai
d.      Lechytidaceae
v  AKAR
ü  Sistim perakaran          : tunggang
ü  Modifikasi akar           : tidak ada
v  BATANG
ü  Bentuk batang             : bulat
ü  Arah tumbuh batang    : tegak
ü  Percabangan                : monopodial
ü  Permukaan batang       : licin dan berlentisel
ü  Getah/warna                : tidak ada
v  DAUN
ü  Kelengkapan daun       : tidak lengkap
ü  Struktur daun              : tunggal
ü  Kedudukan pd
batang                          : selang seling
ü  Bentuk pertulangan     : menyirip
ü  Bentuk ujung               : runcing
ü  Bentuk pangkal           : runcing
ü  Bentuk pinggir             :bergerigi
ü  Ukuran pelepah           : -
ü  Ukuran tangkai daun   : 5-7 cm
ü  Panjang lembaran
Daun                            : 15-20 cm
ü  Lebar lembaran daun   :
ü  Bentuk umum
Lembaran                     :
ü  Permukaan daun          : licin
e.       Kuini (Mangifera indica)
v  AKAR
ü  Sistim perakaran          : tunggang
ü  Modifikasi akar           : tidak ada
v  BATANG
ü  Bentuk batang             : bulat
ü  Arah tumbuh batang    : tegak
ü  Percabangan                : monopodial
ü  Permukaan batang       : licin berlentisel
ü  Getah/warna                : ada/putih jadi hitam
v  DAUN
ü  Kelengkapan daun       : tidak lengkap
ü  Struktur daun              : tunggal
ü  Kedudukan pd
batang                          : spiral
ü  Bentuk pertulangan     : menyirip
ü  Bentuk ujung               : narrowly acute
ü  Bentuk pangkal           : cuneate
ü  Bentuk pinggir             : entire
ü  Ukuran pelepah           : tidak ada
ü  Ukuran tangkai daun   : 3.5 cm
ü  Panjang lembaran
Daun                            : 16 cm
ü  Lebar lembaran daun   : 1 cm
ü  Bentuk umum
Lembaran                     : narrowly eliptic
ü  Permukaan daun          : licin
v BUNGA MAJEMUK
ü  tipe bunga majemuk     : paniele
v  BUAH
ü  Warna saat muda         :hijau muda
ü  Warna saat matang      : hijau kekuningan
ü  Berdasarkan asal usul  : carnosus
ü  Jumlah biji                   : satu
ü  Saat matang                 : tidak pecah
ü  Daging buah                : ada
ü  Tipe plasenta                : basal
ü  Tipe buah                     : drupa
ü  Bgian bunga yang
Persistem                     : tangkai

f.       Sterculiaceae (sterculia sp)
v  AKAR
ü  Sistim perakaran          :  tunggang
ü  Modifikasi akar           : ada
v  BATANG
ü  Bentuk batang             : bulat
ü  Arah tumbuh batang    : tegak
ü  Percabangan                : monopodial
ü  Permukaan batang       : jundul
ü  Getah/warna                : tidak ada
v  DAUN
ü  Kelengkapan daun       : tidak lengkap
ü  Struktur daun              : tunggal
ü  Kedudukan pd batang : spiral menumpuk diujung batang
ü  Bentuk pertulangan     : menyirip
ü  Bentuk ujung               : tumpul
ü  Bentuk pangkal           : cordate
ü  Bentuk pinggir             : rata
ü  Ukuran pelepah           : --
ü  Ukuran tangkai daun   : 13 cm
ü  Panjang lembaran
Daun                            : 38 cm
ü  Lebar lembaran daun   : 32 cm
ü  Bentuk umum
Lembaran                     : cordate
ü  Permukaan daun          : kasar
v  BUAH
ü  Warna saat muda         : kuning
ü  Warna saat matang      : merah
ü  Berdasarkan asal usul  : sejati
ü  Jumlah biji                   : banyak
ü  Saat matang                 : pecah
ü  Daging buah                : tidak ada
ü  Tipe plasenta                : marginal
ü  Tipe buah                     : sejati

g.      Aro (Ficus variegata)
v  AKAR
ü  Sistim perakaran          : tunggang
ü  Modifikasi akar           : berbanir
v  BATANG
ü  Bentuk batang             : bulat silindris
ü  Arah tumbuh batang    : tegak
ü  Percabangan                : monopodial
ü  Permukaan batang       : licin berlentisel
ü  Getah/warna                :ada/putih susu
v  DAUN
ü  Kelengkapan daun       : tidak lengkap
ü  Struktur daun              : tunggal
ü  Kedudukan pd batang : spirally arranset/ tersebar
ü  Bentuk pertulangan     : manjari
ü  Bentuk ujung               : acuminate
ü  Bentuk pangkal           : cordate
ü  Bentuk pinggir             : entire
ü  Ukuran pelepah           : tidak ada
ü  Ukuran tangkai daun   : 5 cm
ü  Panjang lembaran
Daun                            : 6 cm
ü  Lebar lembaran daun   : 5 cm
ü  Bentuk umum
Lembaran                     : cordate
ü  Permukaan daun          : licin
v  STIPULA
ü  Posisi                           : Ochrea
ü  Bentuk                         : lembaran
ü  Ukutan (PXL)             : 1 cm
v  BUAH
ü  Warna saat muda         : hijau
ü  Warna saat matang      : kekuningan
ü  Berdasarkan asal usul  : buah smu
ü  Jumlah biji                   : satu
ü  Saat matang                 : tida pecah
ü  Daging buah                : tidak ada
ü  Tipe plasenta                :  --
ü  Tipe buah                     : semu
ü  Keterangan lain           : cauliformis/ buah di batang
v  BUNGA
ü  Struktur bunga             : majemuk
ü  Type bunga                  : periuk/hypanthodium

h.      Medang (Criptocarya sp)
v  AKAR
ü  Sistim perakaran          : tunggang
ü  Modifikasi akar           : tidak ada
v  BATANG
ü  Bentuk batang             : bulat
ü  Arah tumbuh batang    : tegak
ü  Percabangan                : monopodial
ü  Permukaan batang       : gundul
ü  Getah/warna                : tidak ada
v  DAUN
ü  Kelengkapan daun       : tidak lengkap
ü  Struktur daun              : tunggal
ü  Kedudukan pd batang : bersilang
ü  Bentuk pertulangan     : menyirip
ü  Bentuk ujung               : acutus
ü  Bentuk pangkal           : acutus
ü  Bentuk pinggir             :rata
ü  Ukuran pelepah           : --
ü  Ukuran tangkai daun   :2 cm
ü  Panjang lembaran
Daun                            : 16 cm
ü  Lebar lembaran daun   : 5 cm
ü  Bentuk umum
Lembaran                     : elips
ü  Permukaan daun          : licin
v  BUAH
ü  Warna saat muda         : hijau
ü  Warna saat matang      : Coklat kehijauan
ü  Berdasarkan asal usul  : sejati
ü  Jumlah biji                   : satu
ü  Daging buah                : ada
ü  Tipe plasenta                : basal
ü  Tipe buah                     : buni/bacca
ü  Bagian bunga
yang persisten              : tangkai
v  BUNGA
ü  Posisi bunga                 : axilaris
ü  Kelengkapan bunga     : lengkap
ü  Struktur bunga             : tunggal
ü  Kelamin bunga                        : bisexual
ü  Bractea                                    : tidak ada
v  CALIX
ü  Posis calix dan corola  : sejajar
ü  Susunan sepal              : gamosephalusrosaecus
v  COROLLA
ü  Susunan petal              : gamosephalus
ü  Simetri bunga              : actinomorphous
ü  Bentuk corolla             :
v  ANDROECIUM
ü  Kedudukan anthera
Pada fillament             : innatus
v   GYNAECIUM
ü  Jumlah stigma              : satu
ü  Kedudukan ovary        : inferior
i.        Euphorbiaceae (Baccaurea )
v  AKAR
ü  Sistim perakaran          : banir kuncup
ü  Modifikasi akar           : tidak ada
v  BATANG
ü  Bentuk batang             : bulat
ü  Arah tumbuh batang    : tegak
ü  Percabangan                : monopidial
ü  Permukaan batang       : gundul
ü  Getah/warna                : tidak ada
v  DAUN
ü  Kelengkapan daun       :tidak lengkap
ü  Struktur daun              : tunggal
ü  Kedudukan pd batang : berselang seling
ü  Bentuk pertulangan     : menyirip
ü  Bentuk ujung               : runcing
ü  Bentuk pangkal           : cuncate
ü  Bentuk pinggir             : serrate
ü  Ukuran pelepah           : --
ü  Ukuran tangkai daun   : 2 cm
ü  Panjang lembaran
Daun                            : 55 cm
ü  Lebar lembaran daun   :19 cm
ü  Bentuk umum
Lembaran                     : sphatullate
ü  Permukaan daun          : licin
v  BUNGA
ü  Posisi bunga                 : axilaris
ü  Kelengkapan bunga     :tidak lengkap
ü  Struktur bunga             : majemuk
ü  Kelamin bunga                        : bisexual
ü  Tipe bunga majaemuk  : racemosa

§  MONOGRAF
1.      Biscovia javanica. EUPHORBIACEAE
Oleh : NIRMALA DEWITA

Tumbuhan ini berupa pohon,  mempunyai akar tunggang dan tidak memiliki banir. Arah tumbuh batang tegar, percabangan sympodial, bentuk batang silindris. Permukaan batang bersisik mengelupas, warna kulit luar putih kecoklatan, warna kulit dalam krem, mengandung getah warna merah seperti darah. Kelangkapan daun tidak lengkap, struktur daun majemuk, kedudukan daun pada batang berseling/Foliadisticha, bentuk umum lembaran daun oblong, bentuk pertulangan daun menyirip, bentuk ujung daun meruncing/acuminatus ,bentuk pangkal daun tumpul/obtusus, bentuk pinggir daun bergerigi/serratus, permukaan daun licin. Tipe daun maajemuk tipe beranak daun 3 (trifoliolatus), rachisnya bercabang, Panjang tangkai daun 14 cm, panjang lembaran daun 9 cm, lebar lembaran daun 13 cm. Mempunyai buah sejati, jumlah biji satu, warna buah saat muda hijau, sedangkan saat matang berwarna coklat kehitaman dan buah tidak pecah saat matang. tipe buah tunggal berdaging.
Lingkungan tempat tumbuh banyak terdapat di CA Rimbo Panti, dapat dijumpai di pinggir-pinggir jalan CA Rimbo Panti. Dapat dikenali dengan habitusnya berupa pohon. Tersebar di hutan tropika indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Deskripsi diatas sesuai dengan tuntunan  pada : MORFOLOGI TUMBUHAN cet. 8 yogyakarta : gadjah mada university press 1994, Gembong Tjitrosoepomo. Tumbuhan ini merupakan famili dari Euphorbiaceae dan  merupkan tumbuhan penghuni tropika ( tumbuh pada daerah tropic). Tumbuhan ini memiliki nama local Tumbuhan bintungan.
DSC00631
Gambar organ luar dan organ dalam dari spesies Bischovia javanica di CA. Rimbo Panti.

DSC00632
Gambar keluarnya getah pada batang dari tumbuhan Bischovia javanica.

Berikut adalah klasifikasi tumbuhan
Kingdom         : Plantae
Sub Kingdom  : Tracheobiontal (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Bischofia
Spesies            : Bischofia javanica Bl

2.      Ficus variegata. MORACEAE
Oleh : SYAHRUL FITRA


Tumbuhan ini berupa pohon, mempunyai akar tunggang dan banir. Arah tumbuh batang tegar, percabangan monopodial, bentuk batang silindris. Permukaan batang licin berlentisel, warna kulit luar putih kecoklatan, warna kulit dalam krem, mengandung getah warna putih susu. Kelangkapan daun tidak lengkap, struktur daun tunggal, kedudukan daun pada batang tersebar/spirally aranged, bentuk umum lembaran daun cordate, bentuk pertulangan daun menjari, bentuk ujung daun acuminate, bentuk pangkal daun cordate, bentuk pinggir daun entire, permukaan daun licin. Panjang tangkai daun 5 cm, panjang lembaran daun 6 cm, lebar lembaran daun 5 cm. Posisi stipula ochrea, bentuk stipula lembaran, ukuran stipula 1 cm. Struktur bunga majemuk, type bunga periuk/hypanthodium. Mempunyai buah semu, jumlah biji satu, warna buah saat muda hijau, sedangkan saat matang berwarna kekuningan dan buah tidak pecah saat matang, buah terletak di batang/cauliformis.
Lingkungan tempat tumbuh banyak terdapat di CA Rimbo Panti, dapat dijumpai di pinggir-pinggir jalan CA Rimbo Panti. Dapat dikenali dengan habitusnya berupa pohon. Tersebar di hutan tropika indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Kegunaan dari jenis ini adalah buahnya dimakan sebagai lalap. Kayunya juga sudah banyak digunakan penduduk untuk alat rumah tangga dan perumahan, getahnya digunakan sebagai bahan perangkap burung.

DSC00639
Gambar organ vegetatif dan generatif dari spesies ficus variegata di CA. Rimbo Panti
Berikut adalah klasifikasi tumbuhan :
Kingdom         : Plantae
Sub Kingdom  : Tracheobiontal (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : kelas
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo                : Urticales
Famili              : Moraceae
Genus              : Ficus
Spesies            : ficus variegate

3.      Monograf Polyalthia sp.
Foto kOleh : RINALDI
Foto0285

Foto0286
Tumbuhan ini berupa Pohon, Batang berbentuk bulat (selindris), licin dan berlentisel,  arah tumbuh batang monopodial  dan tidak bergetah, kulit batang bahagian dalam mempunyai serat yang jelas dan mempunyai granular yang menonjol kearah luar.  System percabangan berhadapan. Kedudukan daun berselang seling (alternatus), daun muda tipis dan berwarna hijau, Daun bagian atas berwarna hijau tua, daun bagian bawah berwarna hijau kekuningan.. Daun berupa daun tunggal. Bentuk umum  lembaran daun elips dengan pertulangan daun menyirip. Bentuk ujung daun Acute (45º-90º), bentuk pangkal daun membulat, sedangkan bentuk pinggir daunnya rata (entire). Tumbuhan ini tidak memiliki stipula. Bunga merupakan bunga banci (berkelamin ganda), bunga keluar dari ketiak daun, aktinomorf dan berbilangan 3,  memiliki 2 lingkaran daun mahkota (Mahkota tersusun dalam 2 lingkaran). benang sari banyak dan mengelompok mengelilingi bakal buah. Buah merupakan buah buni (biji banyak dan tidak terlalu berair),berbentuk bulat dan berdaging serta tidak pecah saat matang, memiliki tangkai buah dengan panjang antara 1-3 cm.  tipe plasentanya pariental. Berdasarkan asal usulnya buah tergolong buah sejati.  Pada saat muda buah berwarna hijau dan berwarna hijau kekuningan saat matang. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan dikotiledone ( bije belah)
Deskripsi diatas sesuai dengan gambaran pada : TAKSONOMI TUMBUHAN (SPERMATOPYTA), Jogjakarta 2007, Gembong Tjitrosoepomo. Tumbuhan ini merupakan famili dari Annonaceae dan  merupkan tumbuhan penghuni tropika ( tumbuh pada daerah tropic). Tumbuhan ini banyak digunakan sebagai bahan bangunan, berat kayunya sedang (kayunya tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu ringan), konon katanya kayu tumbuhan ini tidak disukai oleh rayap.
Tumbuhan ini memiliki nama local Tumbuhan Tepih, Tapih, Banitan, Tinyang, Bulan, Banet, dan tergolong dalam kelompok jenis kayu Rimba Campuran. (Keputusan Menteri Kehutanan RI nomor : 163/Kpts-II/2003). Tumbuhan ini memiliki ciri spesipik dimana memiliki penampang tangensial  parenchyma dan system percabangan yang berhadapan ( hampir mirip dengan percabangan pada pohon manggis ( Garcinia manggostana)
Urutan tingkatan Takson pada Polyalthia sp.
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Angiosperms                  
Kelas               : Magnoliids
Bangsa             : Magnoliales
Suku                : Annonaceae
Marga              : Polyalthia
Jenis                 : Polyalthia sp

Gambar : Penampang Tangensial Parenchyma pada Polyalthia sp

Gambar : Bentuk Percabangan Polyalthia sp

DSC00607


4.      Monograf  Cryptocarya sp
Oleh : Muharmen Ismet

Tumbuhan ini berupa pohon, batang berbentuk bulat (selindris), Sistem perakaran tunggang, arah tumbuh batang tegak dengan percabangan Monopodial dan tidak bergetah. Kedudukan daun bersilang, daun bulat telur sampai luas-elips cm, panjang 1,5-4, 5-20 mm lebar, permukaan atas mengkilap, hijau gelap dan berbulu, permukaan bawah berbulu jarang ketika muda; vena sekunder 2-5 pasang, retikulum halus areolate, berbeda pada spesimen kering ; tangkai daun 1-4 mm, lebih pendek dari daun tandan. Daun merupakan daun tunggal, bentuk umum  lembaran daun ellips dengan pertulangan daun menyirip. Bentuk ujung dan pangkal daun Acute (45º-90º), sedangkan bentuk pinggir daunnya rata (entire) dengan permukaan licin. Posisi bunga Axilaris dan bunga lengkap, struktur bunganya tunggal dengan kelamin bunga bisexsual. Posisi calyx dan corolla sejajar dan susunan sepal Gamosephalus. Kedudukan anthera pada Fillament innatus. Jumlah stigma satu dengan kedukdukan ovary inferior. Warna buah saat muda Hijau dan hitam ketika matang. Berdasarkan asal usulnya adalah buah sejati dengan jumlah biji satu dan berdaging, tipe plasenta Basal dan tipe buah Buni/Bacca.
Deskripsi diatas sesuai dengan gambaran pada : TAKSONOMI TUMBUHAN (SPERMATOPYTA), Jogjakarta 2007, Gembong Tjitrosoepomo. Tumbuhan ini memiliki nama lokal Tumbuhan Medang dan termasuk suku/family Lauraceae. Tumbuhan ini banyak menghasilkan pohon dengan kualitas kayu yang baik. Warga suku Lauraceae merupakan penghuni daerah-daerah yang panas, seluruhnya mencakup lebih dari 1000 jenis, yang terbagi dalam sekitar 50 marga.

Banyak diantaranya yang berguna bagi kehidupan manusia
Contoh-contoh:
Laurus: L nobilis, daunnya sebagai penyedap makanan. L. camphora, kamfer Jepang.
Cinnamomum: C. zeylanicum. C. burmani. C. cassia, Pengahasil keningar atau kayu manis yang berguna sebagai penyedap masakan dan dalam obat-obatan.
Persea: P. gratissima (alpokat, apukat), buahnya dapat dimakan, P. americana.
Sassafras: S. officinale, kayunya dapat digunakan dalam obat-obatan.
Eusideroxylon: E. zwageri, penghasil kayu ulin, atau merbau dari S. selatan.
Cassytha: C. filiformis (tali putri), suatu parasit, terutama bagi pohon-pohon di hutan-hutan pantai.            

Urutan tingkatan Takson pada Cryptocarya sp.
Divisi               : Magnoliophyta                                        
Kelas               : Magnoliopsida
Bangsa             : Laurales
Suku                : Lauraceae
Marga              : Cryptocarya
Jenis                 : Cryptocarya sp.

5.      Sterculia sp. STERCULIACEAE
Oleh : LINGGI

Tumbuhan ini berupa pohon,  mempunyai akar tunggang dan tidak memiliki banir. Arah tumbuh batang tegar, percabangan monopodial, bentuk batang bulat. Permukaan batang berlentisel, warna kulit luar putih kecoklatan, warna kulit dalam krem, mengandung getah warna bening. Kelangkapan daun tidak lengkap, struktur daun tunggal, kedudukan daun pada batang berseling/Foliadisticha, bentuk umum lembaran daun oblong, bentuk pertulangan daun menyirip, bentuk ujung daun runcing, bentuk pangkal daun tumpul/obtusus, bentuk pinggir daun rata, permukaan daun licin, Panjang tangkai daun 7 cm, panjang lembaran daun 18 cm, lebar lembaran daun 11 cm. Mempunyai buah sejati, jumlah biji banyak, warna buah saat muda hijau, sedangkan saat matang berwarna kemerahan dan buah pecah saat matang. tipe buah sejati. Tipe plasenta parietal.
Lingkungan tempat tumbuh banyak terdapat di CA Rimbo Panti, dapat dijumpai di pinggir-pinggir jalan CA Rimbo Panti. Dapat dikenali dengan habitusnya berupa pohon. Tersebar di hutan tropika indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Deskripsi diatas sesuai dengan tuntunan  pada : MORFOLOGI TUMBUHAN cet. 8 yogyakarta : gadjah mada university press 1994, Gembong Tjitrosoepomo. Tumbuhan ini merupakan famili dari malvaceae dan  merupkan tumbuhan penghuni tropika ( tumbuh pada daerah tropic). Tumbuhan ini memiliki nama local kepuh, kelumpang.
 
Gambar organ luar dan organ dalam dari spesies sterculia sp di CA. Rimbo Panti

Berikut adalah klasifikasi tumbuhan
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo                : malvales
Famili              : malvaceae
Genus              : sterculia
Spesies             : Sterculia foetida

6.      Baccaurea sp. EUPHORBIACEAE
Oleh : BERNA SWANDI
Tumbuhan ini berupa pohon, mempunyai akar tunggang dan tidak memiliki banir. Arah tumbuh batang tegar, percabangan monopodial, bentuk batang bulat. Permukaan batang gundul, tidak mengandung getah. Kelangkapan daun tidak lengkap, struktur daun tunggal, kedudukan daun pada batang berselang seling, bentuk umum lembaran daun sphatulate, bentuk pertulangan daun menyirip, bentuk ujung daun runcing, bentuk pangkal daun cuncate, bentuk pinggir daun serrate, permukaan daun licin, Panjang tangkai daun 2 cm, panjang lembaran daun 55 cm, lebar lembaran daun 19 cm. Posisi bunga axilaris, kelengkapan bunga tidak lengkap, struktur bunga majemuk, kelamin bunga bisexual, tipe bunga majemuk racemosa
Lingkungan tempat tumbuh banyak terdapat di CA Rimbo Panti, dapat dijumpai di pinggir-pinggir jalan CA Rimbo Panti. Dapat dikenali dengan habitusnya berupa pohon. Tersebar di hutan tropika indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Deskripsi diatas sesuai dengan tuntunan  pada : MORFOLOGI TUMBUHAN cet. 8 yogyakarta : gadjah mada university press 1994, Gembong Tjitrosoepomo. Tumbuhan ini merupakan famili dari Euphorbiaceae dan  merupkan tumbuhan penghuni tropika ( tumbuh pada daerah tropic).
Kulit tumbuhan ini mengandung zat-zat : minyak lemak, glukosa, asam damar, lendir dan zat yang rasanya pahit. Daunnya mengandung zat-zat : alkaloida, damar dan zat samak.
Berikut adalah klasifikasi tumbuhan
Kingdom         : Plantae
Sub Kingdom  : Tracheobiontal (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi     : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Euphorbia
Spesies             : Euphorbia dentata Michx


7.      Lechytidaceae
Oleh. F.S LARICI

Tumbuhan ini berupa pohon, mempunyai akar tunggang dan tidak berbanir. Arah tumbuh batang tegar, bentuk batang bulat, warna kulit luar putih kecoklatan, warna kulit dalam krem, tidak mengandung getah. Kelangkapan daun tidak lengkap, struktur daun tunggal, kedudukan daun pada batang selang seling, bentuk umum lembaran daun sphatulate, bentuk pertulangan daun menyirip, bentuk ujung daun runcing, bentuk pangkal daun runcing, bentuk pinggir daun bergerigi, permukaan daun licin, Struktur bunga majemuk, kelengkapan bunga tidak lengkap, kelamin bunga unisexual, brachtea tidak ada, posis bunga axilaris
      


8.      Guazuma ulmifolia. STERCULIACEAE
Oleh : DEBY VIANDA PUTRA

Tumbuhan ini berupa pohon, mempunyai akar tunggang dan memiliki banir. Arah tumbuh batang tegar, percabangan monopodial, bentuk batang Bulat. Permukaan batang gundul, warna kulit luar putih kecoklatan, warna kulit dalam krem, tidak ada mengandung getah. Kelangkapan daun tidak lengkap, struktur daun tunggal, kedudukan daun pada batang spirally da menumpuk di ujung batang, bentuk umum lembaran daun cordate, bentuk pertulangan daun menyirip, bentuk ujung daun tumpul ,bentuk pangkal daun tumpul/cordate, bentuk pinggir daun rata, permukaan daun kasar, Panjang tangkai daun 13cm, panjang lembaran daun 38 cm, lebar lembaran daun 32 cm. Mempunyai buah sejati, jumlah biji banyak, warna buah saat muda kuning, sedangkan saat matang berwarna merah, buah pecah saat matang.
Lingkungan tempat tumbuh banyak terdapat di CA Rimbo Panti, dapat dijumpai di pinggir-pinggir jalan CA Rimbo Panti. Dapat dikenali dengan habitusnya berupa pohon. Tersebar di hutan tropika indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Deskripsi diatas sesuai dengan tuntunan  pada : MORFOLOGI TUMBUHAN cet. 8 yogyakarta : gadjah mada university press 1994, Gembong Tjitrosoepomo. Tumbuhan ini merupakan famili dari Sterculiaceae dan  merupkan tumbuhan penghuni tropika ( tumbuh pada daerah tropic). Tumbuhan ini memiliki nama local jati belanda.
Kulit tumbuhan ini mengandung zat-zat : minyak lemak, glukosa, asam damar, lendir dan zat yang rasanya pahit. Daunnya mengandung zat-zat : alkaloida, damar dan zat samak.

, Gambar bentuk buah dan daun  Guazuma ulmifolia.
Berikut adalah klasifikasi tumbuhan
Kingdom              : Plantae
Sub Kingdom      : Tracheobiontal (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi         : Spermatophyta
Divisi                      : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                      : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas             : Dilleniidae
Ordo                      : Malvales
Famili                     : Sterculiaceae
Genus                   : Guazuma
Spesies                 : Guazuma ulmifolia Lamk









·         KESIMPULAN
§  JENIS
Jenis-jenis tumbuhan yang berhabitus pohon yang terdapat di taman wisata air rimbo panti meliputi :
a.       Tapih => (Polyalthia) => Polyalthia sp => ANNONACEAE
b.      Bintungan => Bischofia => Bischofia javanica => EUPHORBIACEAE
c.       ???  => Sterculia => Sterculia sp => STERCULIACEAE
d.      ??? => (_ _) =>  ??? => LECHYTIDACEAE
e.       Kuini => (Mangifera => Mangifera indica => ANACARDIACEAE
f.       ???  => Sterculia => Sterculia sp => STERCULIACEAE
g.      Aro => Ficus => Ficus variegata => MORACEAE
h.      Medang => Cryptocarya =>  Cryptocarya Sp => LAURACEAE
i.        ???  => Baccaurea => Baccaurea sp => EUPHORBIACEAE

§  KESIMPULAN
a.       Tapih/Tepih (Polyalthia sp) ANNONACEAE
Karakter penting, kullit batang licin atau mempunyai retak-retak dangkal, kulit batang bagian dalam mempunyai serat yang jelas dan mempunyai granular yang menonjol ke arah luar.
Daun tunggal, alternatue, tanpa stipula, bunga mempunyai corola 6 lembar yang tersusun dalam 2 lingkaran. Stamen banyak, kecil dan pendek, umumnya mengelompok mengelilingi bakal buah.
Pohon, perdu atau liana. Daun tunggal, tersebar, berseling, tanpa stipula, sering mengkilat

b.      Bintungan  Bischopia javanica ????  EUPHORBIACEAE
Karakter penting, daun spiral, umumnya berstipula, tangkai daun seringnya panjang. Bunga biasanya kecil sekali, hijau, kuning atau putih. Bakal buah superior, buah licin, kapsul berkayu. Pada dinding ruang terbagi menjadi 2-3 katup, biji memiiki dinding pelindung berdaging brwarna cerah.
Pohon, perdu, herba, liana. Daun tersebar, berhadapan atau dalam lingkaran, tunggal atau majemuk, pertulangan daun pinnatus atau palmatus. Tipe perbungaan umumnya aktinomorf dan selalu unisexual. Bakal buah umumnya 3 karpel. Biji sering dengan endosperm yang berminyak dan protein beracun,  jarang tanpa endosperm.

c.       Aro, Ficus variegata  MORECEAE
Karakter penting, pohon, perdu, liana, jarang herba, mengandung getah warna susu. Daun tunggal punya selaput pada bagian kundup pucuk, yang mudah gugur. Ada stipula yang membalut pucuk disebut ochrea.
Mono atau dioseus, bunga dalam perbungaan, rasemosa, spika, umbella, atau bongkol. Buah drupa sering tersusun menjadi buah majemuk. Biji dengan atau tanpa endosperm, embrio biasanya melengkung.

d.      Kuini  Mangifera indica  (?????)  ANACARDIACEAE
Karakter penting, pohon, perdu atau liana, bergetah bening yang beraroma. Bunga majemuk. Buah umumnya drupa, daging buah umumnya berserabut. Daun umunya tersebar, majemuk pinnatus atau trifoliolatus, jarang tunggal, stipula umumnya tidak ada.
bunga dalam perbungaan simosa yang sering kompleks, unisexual atau bisexual.  Buah umumnya drupa, biji tanpa endosperm.


DAFTAR PUSTAKA


Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatopyta), Gajahmada University Press, Jogjakarta.
Hernawati dendrologi. 2006. Diktat ringkasan bahan kuliah dan penuntun praktikum dendrologi.
       Universitas muhammadiyah sumatra barat.
Tjitrosoepomo Gembong. 1994. MORFOLOGI TUMBUHAN  gadjah mada university press.
cet. 8  yogyakarta

1 komentar:

  1. makasih ya telah berbagi informasi....tapi alangkah lebih baiknya lagi pennjelasan yang ada dsertai dengan foto-foto yang langsung bisa dibuka......salam rimbawan...

    BalasHapus